19/03/2014 |
Zina
nerupakan perbuatan dosa terburuk. Salah satu dosa besar yang paling besar.
Dosa hina yang membuat Allah sangat murka. Terlebih kalau yang melakukannya
sudah pernah menikah dan merasakan madu perkawinan.
Allah Subhanahu
Wa Ta’ala telah menyediakan ancaman berat atas perbuatan zina. Allah
menggandengkannya dengan ancaman atas perbuatan syirik dan pembunuhan. Ini
menunjukkan status dosanya yang sangat berat dan termasuk bagian dari dosa
besar yang paling besar.
Allah Subhanahu
Wa Ta’ala berfirman,
وَالَّذِينَ لَا يَدْعُونَ مَعَ اللَّهِ إِلَٰهًا آخَرَ وَلَا يَقْتُلُونَ النَّفْسَ الَّتِي حَرَّمَ اللَّهُ إِلَّا بِالْحَقِّ وَلَا يَزْنُونَ ۚ وَمَنْ يَفْعَلْ ذَٰلِكَ يَلْقَ أَثَامًا
يُضَاعَفْ لَهُ الْعَذَابُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ وَيَخْلُدْ فِيهِ مُهَانًا
“Dan
orang-orang yang tidak menyembah tuhan yang lain beserta Allah dan tidak
membunuh jiwa yang diharamkan Allah (membunuhnya) kecuali dengan (alasan) yang
benar, dan tidak berzina, barang siapa yang melakukan demikian itu, niscaya dia
mendapat (pembalasan) dosa (nya), (yakni) akan dilipat gandakan azab untuknya
pada hari kiamat dan dia akan kekal dalam azab itu, dalam keadaan terhina.”
(QS. Al-Furqan: 68-69)
Sejumlah
mufassirin menyebutkan makna atsam. Yaitu lembah di jahannam. Ikrimah
mengatakan, “Mendapatkan atsam: lembah-lembah di jahannam di mana para pezina
disiksa di dalamnya.” [Lihat Tafsir Ibnu Katsir dalam tafsir ayat di atas].
Di mana
siksa atas mereka diipatgandakan dan mereka kekal di dalamnya dalam kondisi
dihinakan sejadi-jadinya. Ini siksa di akhirat pasca dibangkitkan manusia.
Adapun sebelum itu, di alam kuburnya, Allah sediakan siksa atas pezina yang
juga mengerikan dan menghinakan. Yaitu para pezina laki-laki dan perempuan
dipanggang di atas tungku yang bawahnya luas sementara atasnya sempit. Saat api
menyalak ke atas, maka mereka terangkat sambil berteriak dan menjerit
sekeras-kerasnya. Namun saat itu api mengecil dan mereka kembali di atas
tungku. Siksa itu berulang sampai kiamat tiba. Mereka tak bisa keluar darinya.
Sebuah kesengsaraan akibat kenikmatan haram sesaat.
Keterangan
siksa di atas tercantum dalam hadits yang sangat panjang di Shahih al-Bukhari.
Berasal dari Samurah bin Jundab Radhiyallahu ‘Anhu, ia berkata:
“Pada suatu pagi Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bercerita
kepada kami:
إِنَّهُ
أَتَانِي اللَّيْلَةَ آتِيَانِ وَإِنَّهُمَا ابْتَعَثَانِي وَإِنَّهُمَا قَالَا
لِي انْطَلِقْ وَإِنِّي انْطَلَقْتُ مَعَهُمَا. . . فَانْطَلَقْنَا فَأَتَيْنَا
عَلَى مِثْلِ التَّنُّورِ قَالَ فَأَحْسِبُ أَنَّهُ كَانَ يَقُولُ فَإِذَا فِيهِ
لَغَطٌ وَأَصْوَاتٌ قَالَ فَاطَّلَعْنَا فِيهِ فَإِذَا فِيهِ رِجَالٌ وَنِسَاءٌ
عُرَاةٌ وَإِذَا هُمْ يَأْتِيهِمْ لَهَبٌ مِنْ أَسْفَلَ مِنْهُمْ فَإِذَا
أَتَاهُمْ ذَلِكَ اللَّهَبُ ضَوْضَوْا
“Tadi
malam aku didatangi dua orang. Keduanya berkata kepadaku: berjalanlah. Kemudian
aku pergi berjalan bersama keduanya. . . lalu kami mendatangi bangunan
menyerupai tungku api. Tiba-tiba terdengar suara gaduh dan teriakan di
dalamnya. Lalu kami melongok ke dalamnya. Ternyata di dalamnya terdapat
beberapa laki-laki dan perempuan telanjang. Kobaran api dari bawah mereka
menyalak ke mereka. Saat kobaran api itu mengenai mereka, maka mereka menjerit
kesakitan.”
Kemudian
Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bertanya kepada kedua orang
yang pergi bersamanya tadi, “Siapa mereka itu?” kemudian dijawab di ujung
hadits,
وَأَمَّا
الرِّجَالُ وَالنِّسَاءُ العُرَاةُ الَّذِينَ فِي مِثْلِ بِنَاءِ التَّنُّورِ،
فَإِنَّهُمُ الزُّنَاةُ وَالزَّوَانِي
“Adapun
laki-laki dan perempuan telanjang yang berada di bangunan seperti tungku api
adalah para laki-laki dan perempuan pezina.” (HR. Al-Bukhari)
Inilah
siksa yang disediakan bagi pezina di alam kuburnya yang berlangsung hingga tiba
kiamat. Sedangkan siksa berikutnya jauh lebih buruk dan mengerikan. Adakah
orang yang masih berani mengap kenikmatan sesaat untuk kesengsaar yang panjang.
Wallahu A’lam. [VoaIslam]
Referensi:
http://www.akhwatmuslimah.com/2014/03/19
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Semoga bermanfaat