Minggu, 08 September 2013

Shalat

HIKMAH DAN BERKAH SHOLAT DI AWAL WAKTU

19 Agustus 2014 pukul 18:16
Membicarakan tentang shalat tidak akan ada habisnya. Coz ini merupakan kewajiban kita yang harus di laksanakan tidak boleh tidak, tidak ada kata lain selain titik.
Untuk itu sudah sepatutnya kita mengerjakan sesuai aturan dan waktu yang sudah ditetapkan agar ibadah kita menjadi tenang dan khusu. so dont be late ok! spirit always for Namaz, let's go leavet do all just moment for namaz. adapun istilah salat di awal waktu itu merupakan hal yang utama dan paling utama, semoga kita bisa melaksanakan salat wherever n whenever di awal waktu intinya.

ISTILAH shalat di awal waktu adalah pendapat para ulama dalam menafsirkan “ash-sholatu ‘ala waqtiha” (sholat pada waktunya) sebagai salah satu amalan yang paling dicintai Allah SWT.
Ayat Al-Quran dan hadits tidak menyebutkan istilah “shalat di awal waktu” secara eksplisit. Namun, bukan berarti ini menjadi “pembenaran” atau jadi alasan untuk menunda-nunda atau mengulur-ulur pelaksanaan shalat.
Hadits Rasulullah Saw tentang shalat pada waktunya terdapat dalam Shahih Bukari dan Muslim yang artinya:
“Amalan yang paling dicintai oleh Allah Swt adalah Shalat pada waktunya, Berbakti kepada kedua orang tua, dan Jihad di jalan Allah Swt.” (HR Bukhari & Muslim).
Nabi Saw menyebutkan “Shalat pada waktunya” karena memang shalat wajib (fardhu) dalam Islam –Subuh, Zhuhur, Ashar, Magrib, dan Isya– sudah tentukan waktunya oleh Allah SWT.
“Sesungguhnya shalat itu adalah fardhu yang ditentukan waktunya atas orang-orang yang beriman.” (QS. An Nisaa : 103).
Seorang Muslim dilarang shalat di luar waktu yang telah ditentukan. Yang mungkin paling sering terjadi adalah “bangun kesiangan” sehingga shalat Subuhnya berada di luar waktu Subuh.
Shalat di awal waktu menunjukkan tingkat keimanan, ketakwaan, dan kecintaan kepada Allah SWT. Kecintaan kepada Allah (mahabbatullah) akan melahirkan rasa rindu selalu ingin bertemu. Dan pertemuan dengan Allah terutama terjadi dalam Shalat.Lagi pula, dengan segera shalat, seorang mukmin berarti menunjukkan ingin segera diampuni dosa-dosanya.
“Sesungguhnya shalat lima waktu itu menghilangkan dosa-dosa sebagaimana air menghilangkan kotoran.” (HR Muslim).

Hikmah dan Berkah Shalat di Awal Waktu
Hikmah dan berkah terbesar shalat di awal waktu atau shalat pada waktunya adalah masuk surga.
Diriwayatkan oleh Abu Daud dari Abu Qatadah bin Rib’iy mengabarkan kepadanya bahwa Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam bersabda: “Allah Ta’ala berfirman: ” ‘Sesungguhnya Aku mewajibkan umatmu shalat lima waktu, dan Aku berjanji bahwa barangsiapa yang menjaga waktu-waktunya pasti Aku akan memasukkannya ke dalam surga, dan barangsiapa yang tidak menjaganya maka dia tidak mendapatkan apa yang aku janjikan”.Hikmah dan berkah lainnya adalah setiap perpindahan waktu sholat, bersamaan dengan terjadinya perubahan tenaga alam dan dirasakan melalui perubahan warna alam. Kondisi tersebut dapat berpengaruh pada kesehatan, psikologis, dan lainnya. Berikut ini kaitan antara shalat di awal waktu dengan warna alam sebagaimana dikemukakan para ahli yang dikutip Syaamil Quran.com dari  Motivasi Islami Abadi, terutama untuk kesehatan jasmani dan rohani:


1. Waktu Subuh.
Alam berwarna biru muda –simbol kekuatan tenaga alam. Saat awal waktu Subuh (azan Subuh berkumandang), tenaga alam berada pada tingkatan optimal. Tenaga inilah yang kemudian diserap oleh tubuh kita terutama pada waktu ruku dan sujud.
2. Waktu Zhuhur.
Alam berubah menguning dan ini berpengaruh kepada perut dan sistem pencernaan manusia secara keseluruhan. Warna ini juga punya pengaruh terhadap hati. Warna kuning ini mempunyai rahasia berkaitan dengan keceriaan seseorang. Mereka yang selalu ketinggalan atau melewatkan sholat Zuhur berulang kali akan menghadapi masalah dalam sistem pencernaan serta berkurang keceriaannya.
3. Waktu Ashar. 
Alam berubah lagi warnanya menjadi oranye. Hal ini berpengaruh cukup signifikan terhadap organ tubuh yaitu prostat, rahim, ovarium/ indung telur dan testis yang merupakan sistem reproduksi secara keseluruhan. Warna oranye di alam juga mempengaruhi kreativitas seseorang. Orang yang sering ketinggalan waktu Ashar akan menurun daya kreativitasnya. Di samping itu organ-organ reproduksi ini juga akan kehilangan tenaga positif dari warna alam tersebut.
4. Waktu Maghrib. 
Warna alam kembali berubah menjadi merah. Sering pada waktu ini kita mendengar banyak nasehat orang tua agar tidak berada di luar rumah. Nasehat tersebut ada benarnya karena pada saat Maghrib tiba, spektrum warna alam selaras dengan frekuensi jin dan iblis.
Pada waktu ini jin dan iblis amat bertenaga karena mereka ikut bergetar dengan warna alam. Mereka yang sedang dalam perjalanan sebaiknya berhenti sejenak dan mengerjakan sholat Maghrib terlebih dahulu. Hal ini lebih baik dan lebih selamat karena pada waktu ini banyak gangguan atau terjadi tumpang-tindih dua atau lebih gelombang yang berfrekuensi sama atau hampir sama dan bisa menimbulkan fatamorgana yang bisa mengganggu penglihatan kita.
5. Waktu Isya
 Pada waktu ini, warna alam berubah menjadi nila dan selanjutnya menjadi gelap. Waktu Isya mempunyai rahasia ketenteraman dan kedamaian yang frekuensinya sesuai dengan sistem kontrol otak.
Mereka yang sering ketinggalan waktu Isya akan sering merasa gelisah. Untuk itulah ketika alam mulai diselimuti kegelapan, kita dianjurkan untuk mengistirahatkan tubuh ini. Dengan tidur pada waktu Isya, keadaan jiwa kita berada pada gelombang Delta dengan frekuensi dibawah 4 Hertz dan seluruh sistem tubuh memasuki waktu rehat.
Selepas tengah malam, alam mulai bersinar kembali dengan warna-warna putih, merah jambu dan ungu. Perubahan warna ini selaras dengan kelenjar pineal (badan pineal atau “mata ketiga”, sebuah kelenjar endokrin pada otak) kelenjar pituitary, thalamus(struktur simetris garis tengah dalam otak yang fungsinya mencakup sensasi menyampaikan, rasa khusus dan sinyal motor ke korteks serebral, bersama dengan pengaturan kesadaran, tidur dan kewaspadaan) dan hypothalamus (bagian otak yang terdiri dari sejumlah nucleus dengan berbagai fungsi yang sangat peka terhadap steroid, glukokortikoid, glukosa dan suhu). Maka sebaiknya kita bangun lagi pada waktu ini untuk mengerjakan sholat malam (tahajud).

bagaiman sudah siapkah kita meningkatkan keimanan kita. dengan selalu mengawali shalat di awal waktu berarti kita telah mengawali mengingat Allah, semoga Allah mengawali juga mengingat kita. ok selamat malaksanakan aktivitasnya dan semoga dapat mengingat Allah SWT di awal waktu. whenever n wherever. bye-bye




Para Pencuri Shalat

“Sungguh sejahat-jahatnya pencuri dari kalangan manusia adalah orang yang mencuri shalatnya.” Para sahabat bertanya, “Ya Rasulullah, apa yang dimaksud mencuri shalatnya?” Beliau Saw berkata, “Ia tidak menyempurnakan rukuk dan sujudnya. Dan sungguh orang yang paling pelit (kikir) adalah orang yang pelit mengucapkan salam. (HR. Thabrani & Hakim)
Shalat adalah salah satu ibadah yang wajib dilakukan oleh muslim yang berakal dan telah baligh. Semua Ulama baik salaf maupun khalaf sepakat akan kewajiban shalat dan menghukuminya fardhu ‘ain, kewajiban yang wajib dilakukan oleh tiap-tiap individu. Shalat termasuk rukun Islam yang kedua dan wajib ditegakkan. Sebegitu wajibnya shalat sampai tidak ada rukhsah (keringanan) untuk meninggalkannya bagi seorang muslim. Kalau terlupa/tertidur kita wajib melaksanakan shalat ketika ingat. Jika tidak ada air untuk berwudhu, kita dapat menggantinya dengan tayamum. Menjaga shalat juga merupakan wasiat Rasulullah sebelum meninggal dunia.“Jagalah shalat, jagalah shalat dan hamba sahayamu”
Pencuri Shalat
Di era modern kini dan di tengah ketatnya persaingan dunia, baik dalam hal bisnis, ekonomi, politik dan sosial budaya, semua orang menginginkan hidup serba instan. Semua ingin dijalankan dengan cepat dan instan serta mudah. Tak terkecuali dalam hal ibadah termasuk shalat. Dengan alasan ingin mempersingkat dan mengefektifkan waktu, banyak muslim yang tergesa-gesa dalam melaksanakan shalat. Hal ini telah diingatkan dengan tegas oleh Rasulullah empat belas abad yang lalu dalam redaksi Thabrani dan Hakim.
“Sungguh sejahat-jahatnya pencuri dari kalangan manusia adalah orang yang mencuri shalatnya.” Para sahabat bertanya, “Ya Rasulullah, apa yang dimaksud mencuri shalatnya?” Beliau Saw berkata, “Ia tidak menyempurnakan rukuk dan sujudnya. Dan sungguh orang yang paling pelit (kikir) adalah orang yang pelit mengucapkan salam.”
Rasulullah menyebutnya dengan istilah “pencuri yang paling jahat” bagi muslim yang tidak menyempurnakan shalatnya. Tidak menyempurnakan rukuk dan sujudnya. Kita sering marah ketika ada seseorang yang mencuri sandal kita, terlebih lagi jika kita yang menjadi para pencuri shalat karena tergesa-gesa dan tidak menyempurnakan shalat baik dalam rukuk, sujud maupun salamnya.
Dalam redaksi Ahmad & ath-Thayalisi, Dari Abu Hurairah radhiallahu’ anhu berkata: “Kekasihku Rasulullah sallalloohu ‘alaihi wa sallam melarangku bersujud dengan cepat seperti halnya ayam yang mematuk makanan, menoleh-noleh seperti musang dan duduk seperti kera.” Dalam hal ini dapat disimpulkan bahwasanya tergesa-gesa dalam melaksanakan shalat adalah sebuah kesalahan dalam menjalankan shalat. Siapa saja yang mencuri shalat, maka amal ibadahnya menjadi sia-sia di mata Allah. Lebih dahsyat lagi, orang yang mencuri shalat dianggap tidak beragama, “Kamu melihat orang ini, jika dia mati, maka matinya tidak termasuk mengikuti agama Muhammad SAW, dia menyambar shalatnya seperti burung elang menyambar daging.” (HR. Ibnu Huzaimah).
Seorang muslim harus menjaga shalatnya, karena memang amal yang pertama kali dihisab di hari kiamat adalah shalat. Untuk menghindari mencuri dalam shalat, kita perlu mengetahui salah satu rukun dalam shalat yaitu Thuma’ninah.

Thuma’ninah adalah diam beberapa saat setelah tenangnya anggota-anggota badan. Para Ulama memberi batasan minimal dengan lama waktu yang diperlukan seperti ketika membaca tasbih (Fiqhus Sunnah, Sayyid Sabiq: 1/124). Dalam bahasa bebasnya, thuma’ninah dapat diartikanslow motion, pelan-pelan, dihayati, dipahami dan dinikmati.
Diriwayatkan, ada seorang lelaki yang masuk ke dalam masjid di waktu Rasulullah SAW sedang duduk. Lalu orang itu melaksanakan shalat. Setelah itu ia memberi salam kepada Rasulullah SAW., tetapi Nabi menolaknya seraya bersabda, “Ulangi shalatmu, karena (sesungguhnya) kamu belum shalat!” 
Kemudian lelaki itu mengulangi shalatnya. Setelah itu ia datang dan memberi salam kepada Rasulullah, tetapi Nabi SAW menolaknya sambil berkata, “Ulangilah shalatmu, (sebenarnya) kamu belum shalat!”
Laki-laki itu pun mengulangi shalat untuk ketiga kalinya. Selesai shalat ia kembali memberi salam kepada Nabi SAW. Tetapi lagi-lagi beliau menolaknya, dan bersabda, “Ulangilah shalatmu, sebab kamu itu belum melakukan shalat!”
“Demi Dzat yang telah mengutusmu dengan benar wahai Rasulullah, Inilah shalatku yang terbaik. Sungguh, aku tak bisa melakukan lebih dari ini, maka ajarkanlah shalat yang baik kepadaku,” tanya lelaki itu.
“Apabila kamu berdiri (untuk melakukan) shalat, hendaklah dimulai dengan takbir, lalu membaca ayat-ayat Al Qur’an yang engkau anggap paling mudah, lalu rukuklah dengan tenang, kemudian beri’tidallah dengan tegak, lalu sujudlah dengan tenang dan lakukanlah seperti ini pada shalatmu semuanya.” (HR. Bukhari)
Rasulullah benar-benar memperhatikan hal ini, sehingga dengan tegas meminta salah seorang sahabat mengulang shalatnya hingga tiga kali karena meninggalkan ketenangan atau thuma’ninah dalam shalat. Apabila meninggalkan thuma’ninah dalam shalat berarti shalat menjadi tidak sah. Ini sungguh persoalan yang sangat serius. Rasulullah bersabda, “Tidak sah shalat seseorang, sehingga ia menegakkan (meluruskan) punggungnya ketika ruku’ dan sujud” (HR. Abu Dawud: 1/ 533)
Semoga kita senantiasa memperbaiki shalat kita, agar tujuan shalat yang tertuang dalam Al Qur’an surat Al-‘Ankabuut ayat 45 benar-benar dapat terwujud. Sesungguhnya shalat itu mencegah dari perbuatan keji & mungkarWallahu a’lam bis showab.





SOLAT YANG TIDAK DITERIMA OLEH ALLAH S.W.T

Rasulullah S.A.W. telah bersabda : "Sesiapa
yang memelihara solat, maka solat itu sebagai cahaya baginya, petunjuk dan
jalan selamat dan barangsiapa yang tidak
memelihara solat, maka sesungguhnya
solat itu tidak menjadi cahaya, dan tidak
juga menjadi petunjuk dan jalan selamat
baginya." (Tabyinul Mahaarim)

Rasulullah S.A.W telah bersabda bahawa :
"10 orang solatnya tidak diterima oleh
Allah S.W.T, antaranya:

1. Orang lelaki yang solat sendirian tanpa
membaca sesuatu.

2. Orang lelaki yang mengerjakan solat
tetapi tidak mengeluarkan zakat.

3. Orang lelaki yang menjadi imam,
padahal orang yang menjadi makmum
membencinya.

4. Orang lelaki yang melarikan diri.

5. Orang lelaki yang minum arak tanpa
mahu meninggalkannya(Taubat).

6. Orang perempuan yang
suaminyamarah kepadanya.

7. Orang perempuan yang mengerjakan
solat tanpa memakai tudung.

8. Imam atau pemimpin yang sombong
dan zalim menganiaya.

9. Orang-orang yang suka makan riba'.

10. Orang yang solatnya tidak dapat
menahannya dari melakukan perbuatan
yang keji dan mungkar."

Sabda Rasulullah S.A.W : "Barang siapa
yang solatnya itu tidak dapat
menahannya dari melakukan perbuatan
keji dan mungkar, maka sesungguhnya
solatnya itu hanya menambahkan
kemurkaan Allah S.W.T dan jauh dari
Allah."

Hassan r.a berkata : "Kalau solat kamu itu
tidak dapat menahan kamu dari
melakukan perbuatan mungkar dan keji,
maka sesungguhnya kamu dianggap
orang yang tidak mengerjakan solat.Dan
pada hari kiamat nanti solatmu itu akan
dilemparkan semula ke arah mukamu
seperti satu bungkusan kain tebal yang
buruk."

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Semoga bermanfaat