Kamis, 27 Juni 2013

Puisi Koe

"RENUNGAN QALBU"

Jera tak terlukis dalam relungku meski hinggap duka lara 
Jemu tak tersirat dalam qalbuku meski ombak menghantam bahtera hidup
syuukur, ku panjatkan kehariban Illahi Rabbi
semoga selalu terpancar senyum diwajahku
wahai sang khaliq jiwa ragaku milik-Mu
tak pantas ku banggakan diri ini
hentakan hentakan kaki terus berpijar 
mengharap Ridho-Mu, tuk meraih asa.





”MAAFKU UNTUK GURUKU”
  
Wahai guruku !!!
Dengarlah isi hatiku
Ungkapan rasa  penyesalanku
Yang salah dalam melangkah
Keliru dalam perilaku
Serta ucapan dan kelakuan yang menyakitkan

Terima kasih, guruku !!
Untuk senyum dalam setiap salahku
Untuk nasihat atas perilaku yang keliru
Untuk motivasi disetiap malasku
Serta maaf untuk ucapan dan kelakuan
Yang menyakitkan . . . .

Jerih payahmu dalam membimbingku
Engkau tebarkan akhlak dan ilmu diqolbuku
Engkau tanamkan pengetahuan dijiwaku
Kasihmu memberiku harapan untuk masa depanku
Cintamu membuka jendela hidupku
Do’amu yang selalu terucap untuk kebaikanku

Kini saatnya aku melangkah
Berbekal apa yang telah kau berikan
Menggapai cita-cita setinggi-tingginya
Iringilah langkah ku dengan do’a penuh
Keikhlasan dan harapan. . . .
Serta jabat tangan ku, berikan senyumanmu 
Sebagai tanda pertemuan tiada akhir...


                                                  Created by : Enong Thea


Lentera

LENTERA DUKA


Suka duka yang menerpa hidup ini datang silih berganti
Menyapa siapa saja yang dia hendaki
Ku kayuh lentera hidupku yang tak menentu arah
Menghempas dahaga, menerpa nestapa
Berderu gemuruh laksana badai menghantam padang pasir
Hamparan pilu, resah, gelisah menjadi wahana yang tak pasti

Sunyi... sepi...
Rintihan qalbu panjatkan do'a
Sekejap, menghilang, lenyap tiada canda tawa
Miris senyum, tersipu duka
Terkenang dalam relung
Mengharap secerca gurauan, segenggam kerinduan, sepucuk kehangatan
Dari sang tercinta yang pergi tanpa pamit
Menuju di tempat keabadian yang kekal selamanya.

ohh... akhirnya ku tersadar telah ditinggalkan jauh
Kini sudah tiada, hanya impian belaka, yang tidak akan pernah nyata

by Enong Thea



Poetry

Impian dan Harapan

15 Januari 2012 pukul 5:31


Pikiranku terbang bersama awan mencari mimpiku
Langkahku berat terhalang kerikil kehidupan
Nafasku sesak menghirup udara kebodohan
Hatiku terluka kehilangan waktu yang tertinggal
Bebanku berat terisi ilalang tiada guna

Terurai air mata disetiap sudut
Hilang hayalanku tenggelam impianku
Ku ingin nyalakan setitik cahaya dalam jiwaku
Ku genggam tekadku dalam hatiku
Ku buka jendela masa depanku


Akan ku cari cita-citaku meskipun dia menjauh
Akan ku kejar harapanku meskipun telah pergi
Akan ku gapai anganku meskipun telah terbang tinggi
Akan ku raih impianku meskipun hanya secarik kertas putih

Ku ingin kepastian dari harapan, impian, hayalan, cita-cita dan angan-anganku
Yang telah ku banggakan dalam lubuk hatiku yang terdalam.

by: Puisi enong Punya.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Semoga bermanfaat