CAHAYA
Kehidupan seseorang tidak lepas dari kebutuhan manusia sebagai makhluk
hidup, salah satunya kita sangat memerlukan cahaya, cahaya banyak sekali, yeah begitulah cahaya tanpa ada cahaya kita tidak bisa melihat apa-apa, kecuali
benda yang bisa memancarkan cahayanya sendiri. Misal matahari dan bintang. Cahaya
juga dijadikan sumber energy dalam kehidupan kita. Macam-macam cahaya banyak
sekali salah satu cahaya yang sepektakuler menurutku yaitu Cahaya Aurora, ini
ni mengapa saya menggunakan nama bloggku Borealis, awalnya dari Cahaya Aurora,
saya jadi tidak sabar ingin sekali melihat cahaya Boralis dengan mata kepala
sendiri, istilahnya dengan mata telanjang, membuat saya penasaran, sayang
Cahaya Aurora Borealis hanya ada di dataran bagian utara dan kutub utara
tentunya, so mungkin saya tidak akan pernah melihat Borealis sepanjang hidup
saya, karena saya tingga di daerah khatulistiwa, hanya bisa lihat gambar dech, sedih juga. Mau
tahu lebih jelas tentang Cahaya Aurora lanjutkan aja bacanya.
AURORA
Aurora adalah
fenomena alam yang menyerupai pancaran cahaya yang
menyala-nyala pada lapisan ionosfer dari sebuah planet sebagai
akibat adanya interaksi antara medan magnetik yang dimiliki planet tersebut dengan
partikel bermuatan yang dipancarkan oleh Matahari (angin surya).
Di bumi, aurora terjadi di daerah di sekitar kutub Utara dan kutub Selatanmagnetiknya.
Aurora yang terjadi di daerah sebelah Utara dikenal dengan namaAurora
Borealis (IPA /ɔˈɹɔɹə
bɔɹiˈælɪs/), yang dinamai bersempena Dewi Fajar Rom, Aurora, dan nama Yunani untuk angin utara, Boreas.
Ini karena di Eropa, aurora sering terlihat kemerah-merahan di ufuk utara seolah-olah Matahari akan terbit dari arah tersebut. Aurora borealis selalu terjadi di antara September dan Oktober dan Maret dan April. Fenomena aurora di sebelah Selatan yang dikenal dengan Aurora Australis mempunyai sifat-sifat yang serupa.Tapi kadang-kadang aurora muncul di puncak gunung di iklim tropis.
Ini karena di Eropa, aurora sering terlihat kemerah-merahan di ufuk utara seolah-olah Matahari akan terbit dari arah tersebut. Aurora borealis selalu terjadi di antara September dan Oktober dan Maret dan April. Fenomena aurora di sebelah Selatan yang dikenal dengan Aurora Australis mempunyai sifat-sifat yang serupa.Tapi kadang-kadang aurora muncul di puncak gunung di iklim tropis.
Aurora dan Proses Terjadinya
Jika
diuraikan dengan kata-kata, keindahan langit memang tidak akan pernah ada
habisnya. Sungguh Maha Besar bagi Dia yang menciptakan langit dengan segala
isinya.
Kali ini kita akan bersama-sama menguraikan rasa
penasaran tentang cahaya yang berpendar luar biasa anggun dalam dinginnya
atmosfer lintang tinggi. Kemilau cahayanya yang terang menyerupai fajar di pagi
hari, mampu menimbulkan mitos di kalangan Bangsa Yunani. Mereka menyebut pendar
cahaya itu sebagai kehadiran Sang Dewa Fajar. Namun demikian, seiring dengan
perkembangan ilmu pengetahuan, mitos Dewa Fajar itu telah tersisihkan dengan
nama Aurora.
Aurora merupakan pancaran cahaya pada langit
daerah lintang tinggi, sebagai akibat atas pembelokan partikel angin matahari
oleh magnetosfer ke arah kutub, serta adanya reaksi dengan molekul-molekul
atmosfer.
Matahari, atau Bintang merah yang menjadi pusat orbit planet-planet
wilayah tatasurya ternyata hanyalah satu diantara milyaran bintang lainnya di galaksi bimasakti.
Pada inti pusatnya, ia memiliki suhu 14 juta kelvin dengan tekanan 100 milyar
kali lipat tekanan atmosfer di bumi. Cahaya yang dipancarkan matahari berasal
dari reaksi fusi termonuklir yang terjadi pada inti bintang. Secara konveksi,
energi hasil reaksi fusi tersebut dialirkan ke permukaan. Dari aliran konveksi tersebut,
tercipta medan magnet yang sangat kuat di permukaan matahari. Daerah-daerah
medan magnet tersebut relatif gelap (lebih dingin) dari pada sekitarnya,
sehingga ia dinamakan bintik matahari atau sunspot.
sunspot
ini dianggap sebagai bendungan pasir pada arus air yang liar, nah ketika
kekuatannya sudah tak sanggup lagi menahan tekanan arus, maka ia akan ‘jebol’.
‘Jebol’nya sunspot ini akan memuntahkan kandungan energi yang disalurkan
sebagai arus proton atau elektron. Energi yang dilontaran keluar matahari
tersebutlah yang disebut sebagai angin matahari. Jika dengan intensitas
yang besar maka dinamakan badai matahari.
Proses
terjadinya angin matahari. Dimulai dengan terbentuk nya sunspot yang
menciptakan medan magnet. Karena kekuatan sudah tak sanggup lagi menahan
tekanan arus, maka ia akan ‘jebol’. Jebol nya sunspot ini akan memuntahkan
kandungan energi yang disalurkan sebagai arus proton atau elektron. Image
Credit : UIO Oslo university
Perjalanan angin matahari menuju bumi, dapat
ditempuh selama 18 jam hingga 2 hari perjalanan antariksa. Ketika melewati Merkurius dan Venus, angin matahari akan langsung begitu saja menerpa
atmosfernya, sehingga planet tersebut mengalami peningkatan suhu yang luar
biasa akibat dari terpaan aliran proton dan elektron yang dibawanya. Namun
demikian, lain halnya ketika angin matahari itu menghantam bumi.
Bumi
ini bagaikan magnet yang berukuran sangat besar, dengan kutub-kutub magnetnya
hampir berdekatan dengan kutub geografis bumi. Sehingga bumi ini dilapisi oleh
medan magnet (magnetosfer) yang berbentuk sebuah perisai yang mirip dengan buah
apel, dimana bumi berada pada inti buahnya dan magnetosfer berada pada kulit
buah apel.magnetosfer ini terdiri dari beberapa lapisan, dengan lapisan
terbawahnya, sabuk radiasi van allen yang berada di sekitar ekuator
(khatulistuwa). Layaknya sebuah perisai, magnetosfer dan sabuk van allen
melindungi bumi dari terpaan partikel angin matahari.
Ketika angin matahari menerpa magnetosfer,
partikel-partikel angin matahari dibelokkan dan tertarik menuju kutub medan
magnet bumi. Semakin tinggi energi partikel, maka semakin dalam lapisan
magnetosfer yang berhasil ditembus olehnya. Aliran partikel yang tertarik ke
kutub medan magnet bumi akan bertumbukan dengan atom-atom yang ada di atmosfer.
Energi yang dilepaskan akibat reaksi dari proton dan elektron yang
bersinggungan dengan atom-atom di atmosfer, dapat dilihat secara visual melalui
pendar cahaya yang berwarna-warni di langit, atau yang kita kenal sebagai Aurora. Di kutub utara bumi, aurora ini disebut sebagai aurora borealis, dan di kutub selatan, disebut sebagai aurora australis.
Interaksi
antara angin matahari dengan medan magnet bumi. Sebagian partikel-partikel
matahari tertarik menuju kutub.
Reaksi antara partikel angin matahari dengan
atmosfer bumi, menghasilkan berbagai macam warna pada aurora. Perbedaan warna ini dipengaruhi oleh jenis atom yang
berinteraksi dengan proton dan elektron, mengingat pada ketinggian-ketinggian
tertentu, jenis atom penyusun atmosfer tidaklah sama. Pada ketinggian di atas
300 km, partikel angin matahari akan bertumbukan dengan atom-atom hidrogen
sehingga terbentuk warna aurora kemerah-merahan. Semakin
turun, yakni pada ketinggian 140 km, partikel angin matahari bereaksi dengan
atom oksigen yang membentuk cahaya aurora berwarna biru atau ungu. Sementara itu, pada
ketinggian 100 km proton dan elektron bersinggungan dengan atom oksigen dan
nitrogen sehingga aurora tervisualisasikan dengan warna
hijau dan merah muda.
Cahaya
Aurora yang berwarna warni mengandung arti ketinggian.
Jika teman-teman berniat dan berminat untuk
melihat keelokan aurora secara langsung, bisa langsung
saja berkunjung ke daerah-daerah lintang tinggi, seperti Kanada, New Zeland,
Antartika, dll. Ketika aktivitas matahari dalam keadaan stabil, maka frekuensi
terbentuknya aurora lebih sering pada bulan-bulan ekuinoks. (ekuinoks
musim semi jatuh pada tanggal 23 Maret, dan ekuinoks musim gugur adalah tanggal
21 September). Namun demikian ketika aktivitas matahari sedang meningkat, atau
dengan kata lain intensitas angin matahari tinggi, maka cahaya aurora pun akan terbentuk semakin terang.
Referensi:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Semoga bermanfaat